Temuan Audit: Elemen- elemen Temuan Audit
Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah meyakinkan, kriterianya harus dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan. Kebanyakan temuan audit harus mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen ini baik eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk dilakukannya tindak perbaikan.
1. Latar belakang (background): Identifikasi orang-orang yang berperan,
hubungan organisasi, dan memperhatikan tujuan serta sasaran. Hal tersebut harus bisa menjelaskan secara
umum lingkungan yang melingkupi operasi dan gravitasi situasi yang menyebabkan
auditor melaporkan temuan tersebut.
2. Kriteria (criteria) : tujuan & sasaran, dimana harus bisa mencakup standar-standar
operasi, yang mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh
operasi yang di audit. Serta kualitas
pencapaian. Dimana
auditor internal harus dengan jelas melihat dan memahami gambaran keseluruhan,
dan juga bagian-bagiannya.Untuk menentukan seberapa layak, efisien, ekonomis,
dan efektifnya suatu operasi , audit internal harus memiliki tolak ukur-standar
pengukuran secara valid.
Contoh
: Meteran air disebuah komunitas dipasang untuk mengukur air. Agar memperoleh
pendapatan yang dibutuhkan untuk menjaga sistem pendistribusian air, meteran
tersebut haruslah akurat dan memebebankan pelanggan dengan jumlah yang benar
untuk penggunaan air. Meteran yang digunakan seharusnya tidak berbeda dari
meteran induk.
Dimana
harus terlihat prosedur yang merupakan instruksi dari manajemen secara
tertulis. Prosedur yang lemah bisa mengakibatkan kondisi yang tidak memuaskan,
atau praktik-praktik yang lemah bisa melanggar prosedur yang memadai. Dalam
membuat temuan-temuan audit, auditor internal harus berupaya untuk menentukan
praktik dan prosedur apa yang diterapkan atau yang seharusnya.
Adanya
prosedur yang salah atau tidak adanya prosedur yang layak bisa menjasi alasan
dibutuhkannya tindakan perbaikan. Dibutuhkan keahlian memadai.
3. Kondisi (condition) : merupakan jantungnya temuan. Kondisi mengacu pada fakta-fakta yang
dikumpulkan melalui observasi, pengajuan, pertanyaan, analisis, verifikasi, dan
investigasi yang dilakukan auditor internal dan informasiharus memadai,
kompeten dan relevan.
4.
Penyebab (cause)
: memerlukan latihan pemecahan masalah (problem solving). Penyebab menjelaskan mengapa terjadi deviasi
dari kriteria yang ada, mengapa sasaran tidak tercapai, dan mengapa tujuan
tiidak terpenuhi.
5. Menentukan penyebab merupakan latihan
pemecahan masalah, dan prosesnya mengikuti langkah-langkah klasik berikut ini :
a) Kumpulkan fakta-fakta.
b) Identifikasi masalah, cari penyimpangan yang terjadi.
c) Jelaskan hal-hal utama dari masalah.
d) Uji penyebab-penyebab yang mungkin terjadi.
e) Tetapkan tujuan-tujuan potensi tindakan perbaikan.
f) Bandingkan tindakan-tindakan alternatif dengan
tujuan-tujuan
g) Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan
perbaikan yang telah dipilih.
h) Pertimbangkan “bagaimana seandainya”
i) Apakah terdapat kondisi-kondisi mitigasi?
j) Rekomendasi kontrol untuk memastikan bahwa tindakan
terbaik benar-benar telah dilakukan.
6. Dampak (effect):
Dampak
menjawab pertanyaan “lalu kenapa?” Dimana apa saja konsekuensi, akibat yang
signifikan tersebut.
-
Temuan
tentang keenomisan & efisiensi : diukur dalam $
atau Rp.
-
Temuan
tentang keefektivan : ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil akhir.
Contoh
: Auditor Internal dapat menunjukkan melalui sampel mereka bahwa telah terjadi
kehilangan pendapatan sebesar $2 juta setiap tahun. Mereka juga dapat
menunjukkan bhwa tarif air sangat tinggi secara tidak beralasan, sehingga
terjadi kelebihan pendapatan setidaknya $1,5 juta setiap tahun.
7. Kesimpulan (conclusion) : harus didukung dengan fakta. Juga berupa pertimbangan profesional. Jika
auditor internal secara konsisten menyajikan kesimpulan yang bisa menghasilkan
kinerja yang baru dan tingkatan kinerja yang lebih tiinggi, mengurangi biaya
dan meningkatkan kualitas produksi, menghilangkan pekerjaan yang lebih tinggi,
mengurangi biaya dan meningkatkan kulitas produksi, mendayagunakan kekuatan
teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan jasa, maka audit
internal jelas bernilai.
8. Rekomendasi (recommendation) : tindakan yang dapat
dipertimbangkan oleh manajemen untuk memperbaiki kondisi yang salah atau
memperkuat sistem pengendalian intern. Saran yang paling memuaskan untuk menyelesaikan temuan
audit adalah membahasnya dengan manajemen operasional sebelum laporan audit
tertulis diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan mengenaii
fakta-fakta dan beberapa tindakan perbaikan untuk memperbaiki kekurangan.
Kemudian, laporan formal bisa berisi pernyataan ini: “Kami membahas
temuan-temuan kami dengan manajemen: dan sebagai hasilnya, tindakan telah
diambil yang kami yakin telah diperhitungkan untuk memperbaiki kondisi yang
dijelaskan sebelumnya.” Sehingga akan membangun hubungan kemitraan dalam
pemecahan masalah antara auditor dan klien.
0 Response to "Temuan Audit: Elemen- elemen Temuan Audit"
Post a Comment