Puasa Terakhir di Negeri Sakura


Tahun 2013 menjadi tahun terakhir masa training di jepang, sekaligus menjadi puasa terakhir di negeri sakura ini, negeri yang sangat mematuhi disiplin waktu dengan warga yang sangat patuh dan menaati peraturan pemerintah yang ada. tidak terasa 3tahun akan berlalu begitu cepat dan dalam hitungan bulan saya akan segera kembali ke tanah air.

Jepang bukanlah negara dengan mayoritas muslim sehingga dalam menjalankan puasa pun susah susah gampang, ditambah bulan puasa jatuh di musim panas yang membuat puasa bertambah berat serta dilakukan sembari bekerja. Tapi hal itu tidak membuat patah semangat malah sebagai ajang pembuktian bahwa dengan puasa kualitas kerja gk menurun. Terkadang telinga sampai bosen mendengar celotehan orang jepang yang mengatakan jika pusa dimusim panas bisa mati karena dehidrasi. soalnya yang tidak puasa aja merasa haus selalu pengen minum serta suhu yang panas membuat badan selalu berkeringat. " DANJIKI YAREBA SHINU YO" kalau kau puasa bisa mati lho" itu kata2 yang sering kudengar saat awal- awal memasuki bulan puasa. Tapi setelah kami semua membuktikan bahwa dengan puasa kami bisa tetap bertahan bahkan dengan bekerja serta tidak menurunkan kualitas kerja membuat kami senang telah mematahkan argumen mereka tentang puasa.



Pada musim panas waktu Shubuh dijepang sekitar pukul 3 pagi waktu jepang serta maghrib jam 7 lebih lama dibanding di Indonesia. Namun itu semua bisa menjadi suatu pengalaman berharga jika sudah pulang nanti. Namun kadag ada yang membuat saya sedih ketika teringat masa2 bulan puasa di Indonesia dulu saat di lakukan bersama keluarga tercinta, bahkan dalam kesendirian terkadang aku menangis jika mengingat masa2 indah bersama keluarga. Tapi aku disini dei keluargaku senyum keluargaku yang membuat aku kuat dan bertahan sampai 3tahun disini....


MY FAMILY I MISS YOU ALL.......

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puasa Terakhir di Negeri Sakura"

Post a Comment